Rabu, 29 Oktober 2008

PERANAN INFORMASI PASAR

PERANAN PELAYANAN INFORMASI PASAR (PIP)
DALAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN PEMASARAN KOMODITAS PERTANIAN


Kebijakan revitalisasi Pertanian pada dasarnya mengupayakan agar sentral pendapatan berada pada petani. Oleh sebab itu arah pembangunan pertanian dimasa mendatang harus lebih banyak diorientasikan pada pengolahan dan pemasaran hasil pertania, karena dari sinilah nilai tambah dan daya saing tersebut bersumber. Oleh karena itu penguasaan terhadap sumber daya yang sangat langka yaitu akses terhadap keluaran dari pertanian itu sendiri, akses terhadap teknologi pemasaran, akses terhadap konsumen adalah sangat mutlak adanya.

Untuk mendapatkan akses yang seluas-luasnya terhadap ketiga hal tersebut diatas maka pembangunan pertanian dibidang pemasaran hasil pertanian dilakukan dalam3 hal :
Fasilitas pembangunan harus berbasis pada gabungan kelompok tani (Gapoktan) bukan kepada individu-individu.
Petani harus didorong untuk tidak hanya sebagai produsen, namun juga sebagai supplier.
Pasar ditingkat petani harus menjadi sarana untuk meningkatkan akses pasar dan posisi tawar petani.

Namun tantangan yang lebih besar dalam pengembangan kebijakan pasar adalah bagaimana mengarahkan pasar yang mampu memacu petani agar produksinya kompetitif, memenuhi kebutuhan pasar serta mampu meningkatkan taraf hidup petani. Pemerintah sebagai regulator dituntut untuk menciptakan iklim pasar yang kondusif dan dinamis serta menunjang kegiatan produksi pertanian. Disamping itu kendala terbatasnya informasi pasar yang up to date sangata menyulitkan dalam memperoleh komoditi yang diperlukan demikian juga sebaliknya bagi produsen sulit menjual hasil usaha taninya.

Paradigma baru dalam pemasaran hasil pertanian adalah bagaimana memproduksi hasil pertanian yang mempunyai nilai pasar dan memproduksi apa yang bisa dijual, berbeda dengan paradigma lama yang membuat posisi petani kita selalu menanam tanaman yang yang monokultur dan menjual apa yang ditanam. Kedepan petani diharapkan dapat menentukan dan menanam tanaman yang memiliki nilai jual tinggi dipasar.

Pada saat ini m asih banyak petuni yang memegang prinsip pertanian yang tradisional secara turun temurun antara lain menggunakan benih dari hasil panen terdahulu yang tidak menjamin kualitas produk, monokultur antara sesame petani dam ketidak beranian mencoba jenis tanaman baru sesuai selera pasar sehingga dalam penentuan harga petani hanya mapu menerima tawaran dari pedagang pengumpun, yang mengakibatkan pendapatan petani tidak meningkat. Namun sebaliknya hanya dinikmati oleh pelaku pasar. Dampak lain dari ketidak berdayaan tersebut bisa menimbulkan spekulasi harga yang diciptakan oleh Pengusaha.

Apabila diamati secara seksama permasalahan ini timbul karena :
Jaringan informasi pasar masih sangat terbatas
Belum adanya relevansi antara political will, political statement dan political action.
Sumber daya manusia atau pelaksanaannya masih terbatas
Sarana dan prasarana masih kurang memadai.
Jenisa data dan informasi yang dikumpulkan dan disebarkan belum mendorong terjadinya transaksi.
Akses pasar usaha agribisnis di Indonesia sangat lemah.

Guna terbangunnya system informasi pasar yang selalu dapat diup date dan dilihat setiap hari Departemen Pertanian RI melalui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian telah membuat suatu system informasi yang merupakan system aplikasi yang berbasis web untuk menelola data-data pengolahan dan pemasaran hasil pertanian sampai pada daerah Propinsi dan Kabupaten / Kota. System Informasi ini dapat dilihat melalui website Departemen Pertanian RI http :\\www.deptan.go.id

Dengan terbangunnya pelayanan informasi pasar maka tujuan agar petani dapat melakukan perencanaan produk mulai dari jenis, jadwal tanam, kualitas, kuantitas, jadwal panen, grading, keamanan produk, jenis dan ukuran kemasan yang sesuai dengan permintaan pasar serta penentuan harga dapat tercapai.

TUJUAN DARI PELAYANAN INFORMASI PASAR
1. Menyediakan dan memberikan informasi pasar kepada pelaku pasar (petani, pedagang, pengusaha) sehingga menumbuhkan kompetisi yang wajar dan sehat.
2. Tersedianya Informasi PAsar yang meliputi harga, volume dan luas panen komoditas tan aman secara periodic dan berkesinambungan dalam system kerja yang terpadu
3. Tesedianya informasi pasar yang cepat, tepat sasaran dan waktu, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
4. Memperkuat posisi tawar menawar petani sehingga petunia dapat menerima harga yang wajar dan pendapatannya meningkat
5. meningkatkan arus perdagangan antar daerah sehingga terjadi keseimbangan antara penawaran dan penerimaan serta mengurangi perbedaan antar harga antar musim dan daerah.
6. Tersebanrnya informasi pasar kepada seluruh pelaku pasar sehingga memberikan keuntungan dalam melakukan usaha
7. Membantu menyusun kebijaksanaan dalam menyusun dan membuat kebijakan pasar yang lebih efektif
8. peringatan dini tentang situasi pasar dan produksi serta permintaan pasar.
9. Terjalinnya kemitraan pelaku agribisnis antar daerah
10. Terpantaunya perkembangan volume dan nilai perdagangan komoditas pertanian
11. Terkoordinasinya jaringan informasi pasar baik tingkat kabupaten / kota, propinsi, Nasional dan pasar Internasional.

SASARAN PELAYANAN INFORMASI PASAR
1. Sebagai Refrerensi pelaku pasar
2. memperlancar arus distribusi komoditas pertanian
3. meningkatkan keseimbangan suplay demand ( permintaan dan penawaran )
4. Menciptakan transparansi harga sehingga memberikan keuntungan yang poporsional
5. Meningkatkan dan memperluas pemasaran
6. Memperlancar jamilan suplai
7. mengurangi fluktuasi harga

JENIS INFORMASI PASAR
Dapun jenis sisntem pelayanan informasi pasar yang saat ini dikembangkan oleh Departemen pertanian RI melalui Derektorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian adalah sebagai berikut :
SINGOSARI (System Informasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) merupakan aplikasi informasi yang berbasis web untuk mengolah data-data pengolahan dan pemasaran hasil sampai pada daerah Propinsim serta Kabupaten / Kota. Media pelayanan informasi di SINGOSARI melalui internet. Disini ditampilkan data-data harian komoditas pertanian. Data harga tersebut dapat dilihat pada website http : // www. Deptan.go.id/ dalam http ://agribisnis.deptan.go.id/ dalam http : //agribisnis.deptan.go.id/singosari/index.php
SMS Harga merupakan pelaporan harga komoditas pertanian didaerah sentra yang diterima dan dihubungkan dengan internet. Data yang ditampilkan melalui SMS adalah data Gabah baik itu gabah Kering PAnen (GKP) ataupun Gabah Kering Giling (GKG), disamping itu juga ditampikan dtata komoditas pert5anian didaerah sentra produksi seperti untuk Sambas ditampilkan data harga jeruk dari harga ditingkat petani sampai data harga ditingkat konsumen. Data harga Gabah dan Beras dapat diakses melalui website http : // www. Deptan.go.id/ dalam http ://agribisnis.deptan.go.id/ dalam http : //database.deptan.go.id/smsharga. Sedangkan untuk sms harga komoditas unggulan dapat dilihat di http://database.hargakom
Buletin harga merupakan media informasi yang diterbitkan setiap sebulan sekali yang berisikan :
• Dinamika PAsar Domestik
• Informasi harga komoditas pertanian stratregis di kota-kota besar
• Info jual komoditas pertanian
• Info kebijakan pemasaran domestik
Riset Pasar. Dalam riset pasar dapat dilihat denganh
• Informasi Data Pasar terkini
• Melakukan Analisis PAsar yang intensif dan efektif
• Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang kompeten
Market On line merupakan media transsaksi jual beli komoditas pertanian dari hulu sampai hilir.. dalam Market On Line ditampilkan penawaran dan permintaan barang komoditas pertanian. Market On Line ini dapat dilihat pada website http ://www.deptan.go.id/ dalam http://wwagribisnis.deptan.go.id.
Penyiaran melalui Radio. Melalui dana pusat Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Sambas telah melakukan kerja sama dengan Radio Swara Sambas pada Frekwensi 104 Mhz (FM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1.